Update Covid-19 24 Agustus 2021: Indonesia Tembus Empat Juta Kasus
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara untuk angka kematian harian, Indonesia berada di posisi pertama dengan jumlah 1.038 jiwa diikuti oleh Rusia 794 jiwa dan Mexico 371 jiwa.
Sementara dalam kelompok Asia, dari 49 negara, Indonesia masih menempati posisi ke-4 dalam total kasus dan penyumbang terbanyak kasus kematian harian.
Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono, menyatakan, kasus angka kematian yang masih fluktuatif terjadi karena pemerintah menjalankan pembatasan tidak secara serius.

“Ini terjadi karena PPKM kita tidak serius, hanya semi lockdown. Tidak diikuti 3T (testing – tracing – treatment) yang masif dan 3M (menjaga jarak – memakai masker – mencuci tangan) yang kuat. Akibatnya pandemi masih belum terkendali dengan indikator yang paling kuat adalah angka kematian harian Indonesia masih tertinggi,” kata Yusuf saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).
Ia menjelaskan kondisi yang dialami Indonesia adalah dilema kesehatan-ekonomi yang sejak awal pandemi sudah dihadapi.
“Kini dampaknya semakin serius karena terus berulang, sehingga ketidakpastian usaha menjadi sangat tinggi. PPKM diperpanjang, momentum pertumbuhan kuartal I dan II 2021 dipastikan akan semakin tergerus, dampak ke dunia usaha belum terlalu terlihat, namun PPKM sudah kembali menerpa. Namun tanpa PPKM, pandemi semakin tidak terkendali,” ucapnya.
Ia menyebutkan dalam kondisi semacam ini yang menjadi penting adalah kemauan dan keberanian politik.
“Apakah pemerintah serius melindungi setiap nyawa anak bangsa. Kalau anggaran itu masalah turunan dari sikap politik pemimpin. Implikasi ketidakseriusan sejak awal pandemi, menyebabkan virus semakin tersebar ke penjuru negeri dan biaya penanggulangan semakin membesar. Ini adalah harga yang sekarang harus dibayar pemerintah,” ucapnya lagi.