Serunya ‘Ciblon’ di Kali Garang Semarang

Editor: Makmun Hidayat

“Seru, bisa berwisata kembali. Sebelumnya kan semua tempat wisata di Kota Semarang ditutup karena masih zona merah atau level 4 PPKM,” terangnya.

Siswi di salah satu SMA swasta di Semarang tersebut, berharap kondisi PPKM di Kota Semarang bisa terus menurun, sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Termasuk dengan dibukanya kembali tempat wisata dan hiburan, seperti bioskop atau taman bermain.

“Ya, pastinya inginnya seperti itu,” ungkapnya.

Sementara, perwakilan pengelola Gubug Serut, Bu Sarya saat dihubungi memaparkan, objek wisata yang terletak di Desa Persen, Sekaran Gunungpati, Kota Semarang tersebut sudah kembali ramai dikunjungi wisatawan.

“Meski ini wisata alam, namun pengunjung tentu kita batasi, agar tidak terlalu penuh. Selain itu, untuk masuk ke objek wisata ini, juga masih gratis. Pengunjung tidak dipungut biaya. Mereka cukup membayar uang parkir kendaraan Rp 2 ribu untuk roda dua,” terangnya.

Diakui pihak pengelola yang dilakukan oleh karang taruna setempat tersebut, tidak memungut biaya  tiket masuk, karena dalam pengelolaan, mereka juga tidak keluar biaya.

“Airnya memanfaatkan aliran sungai, sementara warga di sini juga bisa ikut berjualan makanan, minuman, penyewaan ban, atau pernak pernik lainnya. Uang yang didapatkan dari tiket parkir pun dikelola sebagai kas desa,” jelas Bu Sarya.

Diakuinya dengan adanya Gubug Serut, perekonomian warga sekitar juga ikut terbantu. Mereka bisa ikut menikmati berkah dari objek wisata  yang sempat booming di media sosial tersebut.

Lihat juga...