Produsen Makanan Ramah Lingkungan, Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Perubahan sistem produksi dari yang tinggi emisi ke rendah emisi menjadi bagian penting dalam memastikan penurunan total angka emisi secara global. Baik dari segi pemilihan sumber bahan baku, sistem pengolahan, energi yang digunakan hingga sistem distribusi produk dan limbah hasil produksi.
Sustainability Analyst WRI Indonesia, Dewi R. Sri, menyebutkan, kesadaran para produsen makanan dan minuman merupakan hal yang penting dalam memastikan penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor konsumsi makanan.
“Konsumen penting memantau emisi. Tapi peran produsen juga penting dalam mengupayakan penurunan angka emisi dalam setiap tahapan produksi. Baik dari bahan baku, energi hingga limbah. Termasuk memastikan proses distribusi juga ramah lingkungan,” kata Dewi dalam diskusi online emisi, Rabu (18/8/2021).
Jika setiap produsen memahami pentingnya meminimkan angka emisi ini, maka diharapkan bisa secara signifikan mengurangi angka emisi.
“Ini termasuk pemilihan sumber bahan baku, penggunaan solar panel sebagai penghasil energi untuk mengurangi daya listrik dari sumber fosil, pengolahan sisa bahan baku, penggunaan bahan kimia tambahan maupun limbah yang tercipta sebagai akibat produksi,” ucapnya.
Sisi produksi makanan ini memiliki angka kontribusi yang cukup besar dalam total emisi global. Tidak hanya di Indonesia tapi juga pada tatanan global.
“Upaya penghitungan emisi ini diharapkan dapat me-redirecting kebijakan secara luas, dalam arti dari sisi pemerintah mulai mendorong usaha produksi yang ramah lingkungan dan mendorong para produsen untuk mengubah sistem produksi mereka ke arah yang lebih rendah emisi,” ucapnya lagi.