Imbas Perpanjangan PPKM, Pelaku Usaha Semakin Menjerit
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Antrean kendaraan berimbas kemacetan panjang terjadi di sekitar perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Bandar Lampung.
Akses keluar masuk dari arah Kabupaten Pesawaran menuju kota Bandar Lampung kembali disekat. Keputusan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 dirasakan sejumlah pelaku usaha kecil.
Sudartik, pemilik warung makan di tepi jalan lintas Barat (Jalinbar) salah satu yang terdampak. Kemacetan sebutnya berimbas pelanggan sulit berhenti bahkan untuk parkir.
Sebagian pelanggan memilih memesan melalui jasa kurir online berbasis aplikasi. Kemacetan sebutnya kerap terjadi saat pagi hingga sore ketika pulang kerja. Water barrier tepat di perumahan BKP Kemiling, terminal Kemiling jadi biangnya.
Sudartik mengaku ia bahkan semakin bingung karena PPKM Level 4 luar Jawa-Bali diperpanjang. Provinsi Lampung meliputi Pringsewu, Lampung Timur dan Bandar Lampung menerapkan PPKM Level sejak Selasa (24/8/2021) hingga Senin (6/9/2021) mendatang. Dampak terasa diakuinya penurunan jumlah warga bepergian. Padahal tempat usahanya berada di tepi Jalinbar.
“Akses Jalinbar menjadi pilihan pengendara yang akan menuju ke wilayah Pesawaran, Pringsewu hingga ke Bengkulu. Namun karena penyekatan hanya warga lokal bisa bepergian, omzet penjualan makanan berkurang hanya mengandalkan pesanan untuk dibungkus karena makan di tempat juga dibatasi,” terang Sudartik saat ditemui Cendana News, Selasa (24/8/2021).
Iklim usaha yang tidak menentu sebut Sudartik berimbas pada penurunan omzet. Ia memilih melakukan strategi menjual makanan berkonsep serba sepuluh ribu (serbu).