Festival Lima Gunung, Ekspresi Seni Warga Desa
“Tidak bisa tidak, tetap berusaha (mengolah pertanian, red.), meskipun sekarang sedang ada (pandemi, red.) COVID-19, sifatnya ikhtiar. Kami juga mengharapkan hidup yang tenteram, terbebas dari COVID-19, dan sejahtera,” kata Sutopo (71) yang masa mudanya bermain untuk sejumlah kesenian tradisional, seperti Jaran Kepang Papat, Soreng, dan Ketoprak.
Kades Nur Solikhin mengapresiasi komunitas itu menggelar lanjutan festival di wilayahnya karena menjadi wujud semangat tetap berkesenian dan melestarikan tradisi budaya petani.
“Desa menjadi tiang dan tonggak kehidupan. Desa apapun, masyarakat dalam naungan pertanian. Desa sumber kehidupan,” ujarnya.
Budayawan Sutanto Mendut dalam pidato kebudayaannya, antara lain mengemukakan pentingnya kehadiran pemimpin di berbagai belahan dunia, terutama dalam menghadapi situasi pandemi saat ini, menjadi pemimpin manusia.
“Menjadi pemimpin itu pemimpin manusia, bukan sebatas negara dan bangsa,” katanya sambil menyebut sejumlah nama kepala negara di berbagai tempat di dunia. (Ant)