BRIN: Hampir 90 Persen Penelitian Dihasilkan Perguruan Tinggi
DEPOK — Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Laksana Tri Handoko mengatakan hampir 90 persen penelitian yang ada di Indonesia dihasilkan oleh perguruan tinggi, sedangkan sisanya baru muncul dari lembaga-lembaga penelitian.
“Mahasiswa pascasarjana merupakan sumber daya manusia utama periset di negara manapun,” kata Handoko dalam keterangan tertulis saat kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) yang didampingi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K), terkait urgensi dan dampak peningkatan kerja sama UI dan BRIN dalam meningkatkan jumlah inovasi nasional di kampus UI di Depok, Kamis (12/8/2021).
Ia memaparkan periset di perguruan tinggi menurut standar Unitd Nations Educational, Scientific and Culture Organization, bukan hanya dosen, tetapi juga peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Berdasarkan fakta tersebut, BRIN memiliki banyak skema riset untuk menghasilkan produk inovasi dengan basis periset mahasiswa pascasarjana yang sedang gencar direkrut oleh BRIN.
Pernyataan tersebut diimplementasikan dalam model Manajemen Talenta Nasional di bidang riset dan inovasi. Dalam model tersebut, BRIN memberikan ruang khusus bagi mahasiswa pascasarjana, baik di tingkat magister maupun doktor untuk mendapatkan dukungan biaya dan infrastruktur riset untuk penyelesaian tesis dan disertasi.
Setelah tuntas mengenyam perkuliahan, BRIN telah menyiapkan biaya beserta infrastruktur riset bagi individu yang telah menyelesaikan jenjang perkuliahan doktor.
Model yang dibuat BRIN tersebut, sangat spesifik dengan mencantumkan proyeksi umur bagi masing-masing skema dukungan riset, seperti dukungan riset untuk tesis ditujukan pada mahasiswa magister yang berusia 21- 24 tahun dan riset untuk disertasi ditujukan pada mahasiswa doktor yang berusia 23-29 tahun.