Tanaman Hidroponik Tumbuh Subur di Atap Masjid Baitussalam
“Kita promosi di berbagai instansi seperti di kelurahan dan kecamatan. jadi kita perkenalkan juga ke orang per orang ada juga yang tiba-tiba datang beli di kita,” ujar Qorib.
Dia mengaku sistem panen sayuran hidropik tersebut tidak tentu karena tidak ditanam secara serempak. Sedangkan, harga jual sayuran tersebut dipatok seharga Rp10.000 per kilogram.
“Per sekali panen 30 kilogram dikali Rp10.000 jadi Rp300.000,” jelas dia.
Walau lumayan mendulang keuntungan, Qorib mengaku laba penjualan untuk kebutuhan tanaman, membayar infaq dan untuk kebutuhan masing-masing anggota kelompok tani.
Qorib pun senang dengan kegiatan ini karena dianggap menciptakan lapangan kerja baru dan mempermudah masyarakat sekitar mendapatkan sayur-sayuran.
Dia berharap banyak pihak yang mengikuti jejak kelompok taninya untuk berbudi daya tanaman hidroponik di rumah masing-masing.
“Mudah kok berbudi daya hidroponik. Hanya butuh lahan seadanya, sinar matahari cukup, air kualitas baik dan ketersediaan listrik yang cukup,” tutup Qorib. (Ant)