Sumbar Sinkronkan ‘Food Estate’ dengan Usaha Pertanian Pesantren

PADANG — Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan pihaknya akan menjajaki kemungkinan sinkronisasi program “food estate” dengan usaha pertanian di pesantren agar efeknya tidak hanya pada ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan kualitas bidang pendidikan.

“Kita ada rencana dengan Pemkab Solok Selatan untuk program food estate dengan luas lahan sekitar dua ribu hektare. Kalau program ini bisa disinkronkan dengan pertanian yang dikelola pesantren, manfaatnya akan lebih besar,” katanya saat mengunjungi Pondok Pesantren Muhammad Al- Fatih di Kabupaten Solok Selatan, Minggu (4/7/2021).

Ia mengatakan program food estate itu direncanakan untuk tanaman jagung. Akan ada bantuan pemerintah untuk mensukseskan program tersebut seperti bantuan bibit, alat hingga pemupukan.

Jika pesantren memiliki lahan kosong yang bisa ditanami jagung dan bisa disinkronkan dengan program itu, maka bantuan yang sama juga akan bisa diberikan sehingga lahan kosong bisa segera memberikan manfaat.

“Ini salah satu solusi yang bisa dijajaki. Jika nanti ternyata tidak bisa secara aturan, pesantren tetap bisa melayangkan prosposal dengan perencanaan yang baik kepada pemerintah kabupaten atau provinsi. Mudah-mudahan ada jalan untuk bisa dibantu,” ujarnya.

Ia mengatakan Pondok Pesantren Muhammad Al- Fatih memberikan pendidikan gratis bagi santri. Semua tidak dipungut biaya selain untuk kebutuhan makan dan pakaian yang digunakan santri saat menuntut ilmu.

Kebijakan pesantren itu sangat positif, mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang pada akhirnya bisa membantu mengurangi angka pengangguran dan menekan kemiskinan.

Lihat juga...