Penjualan HP Bekas di Bogor Mulai Bergairah
Editor: Koko Triarko
BOGOR – Sempat lesu selama hampir delapan bulan, saat ini perdagangan handphone (HP) bekas di Jakarta mulai bergairah lagi.
Roy, salah seorang pekerja di konter HP di Wanaherang, menyatakan sejak Desember 2021 pergerakan HP seken (second) agak tersendat.
“Terlihat dari pembelian sparepart dari tukang servis atau dari pengguna langsung, menurun. Pembelian HP seken juga sangat menurun. Kemungkinan karena pelarangan keluar rumah, sehingga pemasukan juga menurun, sehingga pasrah dengan kondisi HP yang rusak,” kata Roy, saat ditemui di Wanaherang, Gunung Putri, Selasa (20/7/2021).
Apalagi, ditambah dengan banyak penjualan HP edisi baru dengan sistem cicilan dari berbagai portal penjualan online atau e-commerce.

“Tapi, karena bulan Juli sudah mulai masuk sekolah dan dinyatakan akan mulai dengan sistem belajar online, akhirnya mau tidak mau, kembali memperbaiki HP yang rusak atau membeli seken. Karena pertimbangannya tidak akan terlalu mahal dan juga tidak terbebani dalam jangka waktu panjang,” ucapnya.
Pilihan menggunakan HP seken, lanjutnya, tentu lebih ekonomis. Karena dengan harga yang terjangkau sudah mendapatkan spesifikasi yang mampu mendukung kegiatan kerja atau belajar online.
“Sebagai contoh, HP baru dengan kapasitas 4/64, paling tidak harus mengeluarkan Rp1,8 juta. Kalau yang seken, untuk merek yang lumayan terkenal, sejuta saja sudah bisa,” ucapnya lagi.
Apalagi, kalau bisa membeli dari konter yang bagus atau tukang servis yang berkualitas, walaupun seken dan berharga murah, tapi spesifikasi tak akan mengecewakan.