Pelanggar Prokes di Surabaya Bakal Dibawa ke Pemakaman COVID-19
Setelah diperlihatkan pemakaman COVID-19 di TPU Keputih, para pelanggar prokes akan dibawa ke Liponsos. Dan baru pada keesokan harinya, akan dilakukan tes usap untuk memastikan apakah dia terpapar virus atau tidak. “Jadi, ayo, kita disiplin menjaga prokes ini. Saya nitip betul kepada warga Surabaya,” ujarnya.
Selain itu diharapkan, anak-anak muda Surabaya yang mungkin imunnya kuat, untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Sebab, tidak ada yang tahu dengan virus ini. “Mungkin mereka (anak-anak muda) itu kuat, tapi kan juga tidak ada yang tahu kalau dia menjadi OTG (orang tanpa gejala), hingga akhirnya bisa menularkan kepada orang-orang tercinta, alangkah sedihnya kalau sudah seperti itu,” katanya.
Wali Kota Eri juga memohon maaf kepada seluruh warga Kota Surabaya, karena pada saat ini kegiatannya sementara waktu harus terhenti. Menurutnya, ini tidak ada maksud lain, hanya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Surabaya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh warga Kota Surabaya, untuk melakukan PPKM Darurat dengan disiplin.
Ia juga mengaku tidak ingin perekonomian Surabaya terhenti. Bahkan, ia juga tidak ingin pekerjaan untuk mencari nafkah anak-istri terhenti. Makanya, ia meminta ketika bekerja mencari nafkah dan menggerakkan perekonomian harus dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (Ant)