Mengenal Hepatitis dan Penanggulangannya

Ilustrasi penyakit hepatitis -Ant/Shutterstock

Melakukan tes hepatitis C sangatlah penting, karena perawatan dini dapat menyembuhkan pasien dalam 8 sampai 12 minggu.

Hepatitis D
Hepatitis D juga dikenal sebagai “hepatitis delta” yang merupakan infeksi hati oleh virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D hanya terjadi pada orang yang juga terinfeksi virus hepatitis B.

Hepatitis D menyebar ketika darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi virus masuk ke tubuh seseorang yang tidak terinfeksi. Hepatitis D bisa menjadi infeksi akut jangka pendek atau menjadi infeksi kronis jangka panjang.

Hepatitis D dapat menyebabkan gejala parah dan penyakit serius yang dapat menyebabkan kerusakan hati seumur hidup, dan bahkan kematian. Orang dapat terinfeksi virus hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan atau dikenal sebagai “koinfeksi”, atau terkena hepatitis D setelah pertama kali terinfeksi virus hepatitis B (dikenal sebagai “superinfeksi”).

Tidak ada vaksin untuk mencegah hepatitis D. Namun, pencegahan hepatitis B dengan vaksin hepatitis B juga melindungi terhadap infeksi hepatitis D.

Hepatitis E
Ini merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). HEV ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi.

Hepatitis E menyebar ketika seseorang tanpa sadar menelan virus – bahkan dalam jumlah mikroskopis. Di negara berkembang, orang paling sering terkena hepatitis E dari air minum yang terkontaminasi feses dari orang yang terinfeksi virus.

Di Amerika Serikat dan negara maju lainnya di mana hepatitis E jarang terjadi, seseorang bisa menderita sakit hepatitis E setelah makan daging babi mentah atau setengah matang, daging rusa, daging babi hutan, atau kerang.

Lihat juga...