Ki Jun, Dalang Tanpa Persiapan Alur Cerita
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JEMBER – Keberadaan kesenian wayang kulit di Jember sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Hal itu disampaikan Junawan Prabowo atau biasa dipanggil Ki Jun, dalang Jember yang masih tetap aktif sampai saat ini.
Ki Jun, warga Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Jember, itu juga mengatakan, menekuni dunia kesenian wayang kulit, sejak masih berada di bangku Sekolah Dasar. Ketertarikannya terhadap dunia pewayangan disebabkan pengaruh keluarga.
“Keluarga saya seniman wayang. Bisa dibilang saya keturunan seniman yang aktif melestarikan wayang kulit di Jember,” ujar Ki Jun kepada Cendana News di Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Jember, Minggu (25/7/2021).
Sejak di bangku SD pula, Ki Jun sudah mulai banyak belajar wayang, awalnya dengan menirukan gaya dialog dalang ketika pentas di panggung.
“Dulu kalau pas ikut bapak ngedalang, kalimat dan perkataannya saya ikuti. Cara dialognya, serta alur cerita yang dibawakan selalu saya tiru. Kemudian lama kelamaan semakin tertarik, setiap orang tua saya tampil, pasti saya selalu ikut,” ungkapnya.
Ki Jun menambahkan, menjadi dalang wayang kulit merupakan kesenangan tersendiri, yang dapat turut serta melestarikan kekayaan kesenian, terutama di Jember.
Ki Jun juga dikenal populer sebagai dalang yang ceplas-ceplos saat berada di panggung.
“Sebagian orang saat akan tampil disibukkan dengan persiapan dialog dan alur cerita yang akan dibawakan. Sedangkan saya sendiri, tidak pernah sibuk dengan persiapan seperti itu. Sebab, cerita dan alur narasi akan muncul dan berkembang secara tiba-tiba, saat saya sudah berada di atas panggung,” terangnya.
Ki Jun juga dikenal telah banyak melahirkan dalang muda sebagai generasi penerus kesenian wayang kulit di Jember.