Ini Strategi Pelaku Usaha Kuliner Siasati PPKM Level 4

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Pelaku usaha kuliner di wilayah Bandar Lampung ikut menjerit imbas terhimpit pandemi.

Sudasir, pedagang kuliner sate ayam pikul keliling mengaku hasil penjualan menurun. Warga asal Tasikmalaya, Jawa Barat yang menetap di Kelurahan Bakung, Teluk Betung Barat itu ikut terdampak. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang membuat ia tidak bisa berjualan di keramaian.

Sudakir mengaku masih ada sebagian warga yang memiliki penghasilan cukup memborong dagangannya. Namun ia menyebut cara itu tidak mencukupi dalam jangka panjang.

Sebelum pandemi berkaitan dengan kesehatan ia bisa menjual lebih dari 500 tusuk. Hasilnya Rp500.000 sekali keliling, sejak pandemi ia hanya mendapat hasil maksimal Rp350.000.

Sudakir bilang tidak memiliki akses stimulan bantuan bagi usaha kuliner. Mengandalkan sejumlah kegiatan keramaian seperti tontonan, kegiatan wisata pantai, kini sejumlah hiburan, objek wisata ditutup.

Ia memilih menjual sate ayam keliling dengan cara dipikul. Sebelum sampai di titik tujuan ia menggunakan jasa ojek ke sejumlah permukiman warga.

“Masih bisa mendapat hasil dari menjual sate keliling, namun kendala yang saya hadapi kerap hujan sehingga harus menumpang di teras rumah warga dan warung milik usaha kuliner lain yang diperbolehkan,” terang Sudasir saat ditemui Cendana News, Sabtu (24/7/2021).

Sudasir menambahkan strategi yang dilakukan olehnya dengan mengurangi jumlah tusuk sate. Bersama tiga rekan sesama pedagang sate keliling, ia membuat sebanyak 1500 tusuk per hari.

Masing-masing menjual sebanyak 500 tusuk, namun selama pandemi sehari hanya menjual sebanyak 350 tusuk. Selain sate ayam, satu pedagang menetap menjual soto untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Lihat juga...