16 Organisasi Profesi Kesehatan di Sikka Minta Sekretaris Fraksi PDIP Minta Maaf
Editor: Koko Triarko
“Sejujurnya kami juga takut tertular menjalani pekerjaan penuh risiko ini. Kalau boleh memilih, tentu banyak di antara kami akan memilih menolak merawat kasus Covid-19. Tetapi, apakah memungkinkan kami memilih? Tentu, tidak,” ungkapnya.
Mario menegaskan, terhadap pernyataan bahwa ada pasien yang meninggal, lalu di-Covid-kan agar mendapat insentif, pihaknya merasa sangat tersakiti karena bekerja di bawah sumpah.
Dia menegaskan lagi, menegakkan diagnosis Covid-19 itu tidak mudah, ada aturan mainnya yang sangat jelas dalam bentuk Keputusan Menteri Kesehatan (KMK), dan setidaknya ada 3 KMK terbaru yang menjadi pegangan dalam mendiagnosis Covid-19.
Ditegasknnya, nakes juga sangat menyayangkan pernyataan anggota dewan Bedediktus Lukas Raja, yang mengatakan kalau penyakit jantung, ginjal, usus buntu dan lainnya biayanya kecil, sehingga orang tidak fokus itu, sebab yang diurus adalah Covid-19.
“Pernyataan tidak berdasar ini akan sangat berbahaya, jika sampai dipercaya masyarakat. Penderita penyakit jantung, ginjal, usus buntu akan takut berobat ke rumah sakit, karena tenaga kesehatan tidak akan fokus menangani,” sesalnya.
“Kami mendesak permohonan maaf Bapak Benediktus Lukas Raja secara terbuka di media massa selama 3 hari berturut-turut, bila beliau tidak sanggup membuktikan pernyataan dan tuduhannya dalam video tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Sekertaris Fraksi PDIP DPRD Sikka, mengatakan, sebagai anggota DPRD menyampaikan kepada para nakes terkait kondisi pandemi Covid-19 ini, agar menjadi perhatian semua.
Diky, sapaannya, menjelaskan, terkait pernyataannya yang beredar di video, ia mengaku sedikit pun tidak pernah mempunyai niat melukai hati para nakes dan dokter.