Warga Minta Penanganan Longsor Ngasinan Semarang Dilanjutkan
Editor: Makmun Hidayat
“Pemasangan bronjong bambu ini, juga baru selesai tiga bulan lalu jadi memang penanganannya terlambat. Longsoran sudah terlanjur meluas,” tegasnya.
Dipaparkan, awalnya longsor hanya menimpa jalan aspal yang melintas di wilayah tersebut, namun karena kondisi hujan terus menerus, longsoran semakin meluas. Akibatnya, sebagian pondasi dari empat rumah di sekitarnya ikut terbawa longsor.
“Bahkan rumah Pak Uut Noviantoro (tetangga-red), jika tidak dibantu disangga dengan bambu dan kayu, terasnya sudah hampir ambrol,” terangnya sembari menunjuk rumah yang nyaris ambruk, akibat tanah dibawahnya longsor.
Kini pihaknya pun meminta agar penanganan longsor tersebut, bisa dilanjutkan kembali. “Saya sudah tinggal di daerah ini sejak 1980an, tapi baru sekarang ini ada bencana longsor,” sebutnya.
Terpisah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Winarsono, saat dihubungi memaparkan pihaknya sudah melakukan penanganan bencana longsor di wilayah Ngasinan Semarang.
“Sudah dilakukan penanganan dengan pemasangan bronjong talud batu, di wilayah bawah lokasi longsor, untuk mencegah kejadian terulang,” paparnya.
Sementara di sekitar rumah warga, yang berdekatan dengan lokasi longsor, juga sudah dipasang talud bronjong bambu penahan tanah.
“Upaya tersebut sudah dilakukan, agar tidak terjadi longsor susulan. Terkait permintaan tambahan pembangunan talud , kita akan sampaikan ke Pemkot Semarang, karena kita juga memiliki keterbatasan dana. Namun sejauh ini, kita nilai talud bambu yang dipasang untuk sementara sudah bisa mengurangi potensi longsor,” tandasnya.