Warga Minta Penanganan Longsor Ngasinan Semarang Dilanjutkan

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Raut wajah Sumeri, warga RT 3 RW 10 Kampung Ngasinan, Kelurahan Srondol Kulon, Semarang tersebut terlihat masygul. Pasalnya, bencana tanah longsor, yang melanda wilayah tersebut, dan mengancam rumahnya, hingga kini belum tuntas.

“Setiap kali hujan turun, saya was-was, jika rumah saya kena tanah longsor. Apalagi jarak pondasi rumah dengan longsoran, hanya tinggal dua meter. Sebagian lainnya bahkan sudah terbawa longsor, seperti bangunan septic tank,” paparnya, saat ditemui di lokasi, Rabu (2/6/2021).

Apa yang disampaikannya tersebut tidak berlebihan, apalagi rumah miliknya hanya berjarak beberapa meter dari ‘jurang’ akibat longsoran tanah di wilayah tersebut.

Meski saat ini , sudah dilakukan penanganan dengan pembuatan bronjong bambu, namun hal tersebut masih membuatnya khawatir.

“Bronjong bambu saat ini sudah dibangun tiga lajur, namun ini masih belum mengatasi longsor secara maksimal. Kalau hujan deras, masih ada tanah yang terbawa air, sehingga potensi longsor masih mengancam,” terangnya.

Sumeri, menunjukkan kondisi terkini longsor Ngasinan, saat ditemui di rumah miliknya, yang hanya berjarak sekitar dua meter dari lokasi, Rabu (2/6/2021). -Foto Arixc Ardana

Tidak hanya itu, pembangunan bronjong bambu sebagai penahan tanah, juga belum sepenuhnya selesai. Masih ada tebing sepanjang  sekitar 12 meter, yang perlu dibronjong.

“Bagusnya lagi juga tidak hanya tiga jalur, namun lima jalur yang di tanggul bronjong bambu, namun katanya anggaran dari Pemkot Semarang sudah habis,” lanjut Sumeri.

Dirinya juga tidak habis pikir, sebab bencana tersebut sudah terjadi hampir setahun lalu, namun hingga kini belum teratasi secara maksimal.

Lihat juga...