Petani Terdampak Badai Seroja, Harus Pilah Biji Sorgum

Editor: Makmun Hidayat

LARANTUKA — Badai siklon tropis Seroja yang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan tingginya curah hujan dan biji sorgum yang siap panen pun banyak yang berwarna kehitaman.

“Sebelum dijual di Koperasi Tani Sorgum, petani harus memilah biji sorgum yang berwarna hitam terlebih dahulu,” kata Ketua Kelompok Tani Sorgum Likotuden, Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Bonifasius Soge Kolah saat dihubungi Rabu (2/6/2021).

Boni sapaannya mengatakan, biji sorgum berwarna kehitaman akibat dampak badai siklon tropis Seroja yang menyebabkan curah hujan tinggi saat tanaman sorgum sedang berbulir.

Ketua Kelompok Tani Sorgum Likotuden, Bonifasius Soge Kolah, saat ditemui di kebunnya, Selasa (18/5/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Ia mengakan, hanya 4 petani sorgum di Dusun Likotuden yang tidak terkena dampak karena menanam sorgum di bulan Februari 2021 karena mengetahui adanya peringatan dari BMKG soal badai ini.

“Kami di Likotuden hanya 5 petani saja yang menanam terlambat karena mengetahui informasi terkait akan ada badai Siklon Tropis Seroja dari pemberitaan media. Imbauan BMKG ini kita laksanakan,” ucapnya.

Boni menyebutkan, Kelompok Tani Sorgum di Likotuden sebanyak 46 orang dan hampir setengah hasil produksi sorgum, kulit arinya berwarna hitam.

Ia menambahkan, agar hasil produksi bisa diterima di koperasi maka petani harus memilah atau menapis atau menyaringnya terlebih dahulu dan dijemur hingga kadar airnya 9,5 persen.

“Kalau ada yang berwarna hitam maka harus dipilih terlebih dahulu.Harusnya sorgum yang tidak terpakai dijadikan makanan ternak seperti babi,” ujarnya.

Lihat juga...