Mokblek, Kopi Kampung dan Mimpi Jadi Berkat Bagi Sesama
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Mokblek sejatinya merupakan nama tempat minum yang biasa dipergunakan zaman dahulu yang terbuat dari enamel atau seng dan biasa dipergunakan masyarakat di Flores maupun wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Masyarakat lokal menamai wadah atau cangkir yang digunakan dikala itu dengan nama Mok Blek. Sejatinya, Mokblek merupakan kopi kampung dari masyarakat,” kata Elisia Digma Dari, pemilik kopi dan kedai kopi Mokblek saat ditemui di Bolawolong, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (1/6/2021).
Elis sapaannya menyebutkan, kedai kopi Mokblek menghadirkan kehidupan yang dulu-dulu, sehingga di kedai ini disuguhkan suasana kampung.
Dikatakannya, brand diambil untuk membangkitkan kembali perasaan, emosional sambil bernostalgia bagaimana kehidupan masyarakat zaman dahulu menikmati kopi hitam dari Mokblek.
Elis bermimpi Kedai Kopi Mokblek bisa menjadi sebuah rumah bagi masyarakat untuk menjual produk mereka atau menjadi semacam pasar bersama. Diharapkan juga menjadi jembatan berkat bagi banyak orang selain memberi berkat buat diri sendiri.
Ini yang membuatnya membangun merek kopi Mokblek tahun 2019 saat masih sangat aktif di dunia pariwisata sebagai pramuwisata.
Kedai yang dibangunnya di Kota Maumere tersebut sebagai tempat nongkrong untuk berbagi informasi mengenai wisata Flores selain itu juga bisa membantu masyarakat lokal.
“Kopinya saya beli di pasar tradisional, yang dijual masyarakat dan saya goreng lalu kemas sendiri juga untuk dijual,” tuturnya.
Elis tak menyangka, pandemi Corona datang dan akhirnya mengubah semuanya, namun ia mengaku harus menikmatinya, tetap berjuang dan berani menghadapinya. Prinsip dia, kalau menunggu situasi pandemi ini berakhir, tidak tahu entah sampai kapan, sehingga pasti akan terus mengalami kemunduran.