Kurator : Incognito Pak Harto Tahun 1970 Sudah Bisa Disaksikan secara Virtual

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Harapannya, masyarakat bisa memahami bagaimana pola komunikasi para pemimpin bangsa, yang dalam acara kali ini mengangkat karakter Presiden ke 2 Indonesia, HM Soeharto.

“Pola komunikasi yang yang dilakukan oleh Pak Harto ini merupakan sarana pengecekan program pembangunan lima tahun, yang kita kenal dengan sebutan Pelita. Sekaligus, Pak Harto juga ingin melihat dan mendengar secara langsung apa yang terjadi di lapangan dan mendengar kebutuhan masyarakat agar Pak Harto dapat mengambil langkah dan kebijakan strategis yang tepat guna,” tandasnya.

Kurator Pameran Virtual Incognito Pak Harto, Gunawan Wahyu Widodo menyampaikan maksud diadakannya pameran virtual Incognito Pak Harto, dalam acara dialog Refleksi 100 tahun HM Soeharto, yang disiarkan secara online dari Museum Kepresidenan Balai Kirti Bogor, Selasa (22/6/2021) – Foto Ranny Supusepa

Penulis Buku Incognito Pak Harto, Mahpudi menyatakan alasannya ia memulai penulisan buku Incognito Pak Harto berawal dari ketidaksengajaan.

“Saat itu saya sedang melakukan riset buku Pak Harto The Untold Stories yang berisi tentang pandangan dari para tokoh tentang Pak Harto. Salah satunya adalah riset di Museum Purna Bhakti Pertiwi,” papar Mahpudi.

Saat itu, lanjutnya, ia menemukan sekitar 5.100 album foto, yang memuat foto kegiatan Pak Harto sejak ia masih berstatus prajurit hingga menjadi presiden.

“Menariknya, dari banyaknya album tersebut, ada beberapa album yang memuat foto yang tidak pernah dimuat di media. Ternyata foto itu adalah saat Pak Harto melakukan incognito,” paparnya.

Lihat juga...