Kemendag Dorong Percepatan Implementasi Sistem Resi Gudang
JAKARTA — Kementerian Perdagangan terus mendorong percepatan implementasi sistem resi gudang (SRG) di Indonesia yang diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pembangunan gudang SRG merupakan bukti komitmen pemerintah yang hadir di tengah petani. Diharapkan SRG dapat menjadi sebuah instrumen yang memberikan manfaat berupa sarana pembiayaan serta sarana tunda jual untuk kelancaran perdagangan komoditas,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis (10/6/2021).
Sementara itu, Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Widiastuti menyampaikan SRG merupakan manajemen stok dan tunda jual, sekaligus sarana pembiayaan.
Pemerintah telah membangun 23 gudang SRG di 17 kabupaten di Jawa Timur. Tujuannya, untuk memicu berkembangnya implementasi SRG di provinsi tersebut.
“Hal ini merupakan tugas bersama untuk membuat sistem ini berjalan dan memberikan manfaatnya untuk warga yang memerlukannya,” ungkap Widiastuti.
SRG, lanjutnya, selama ini sangat berhubungan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Untuk itu, Kemendag terus melakukan pendekatan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor perbankan agar SRG bisa optimal beroperasi dalam mendukung kestabilan harga dan ketersediaan barang.
“Sektor perbankan berperan penting dalam sektor pendanaan dan transaksi. Karena itu kami mengajak perbankan, khususnya BUMN untuk ikut aktif dalam mendukung SRG. Ini untuk kesejahteraan pelaku usaha dan memberikan manfaat yang besar pada konsumen,” kata Widiastuti.