Dampak Corona, 98 Persen UMKM Kalbar Turun Omzet

PONTIANAK  – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini, menyebutkan  berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalbar terdapat 98 persen UMKM mengalami penurunan omzet dampak COVID-19.

“Dengan dampak yang ada tersebut tentu menjadi perhatian kita bersama termasuk dari Bank Indonesia Kalbar,” ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia menambahkan sektor pariwisata yang juga sangat berkaitan erat dengan UMKM tersebut juga mengalami penurunan sebesar 79,71 persen (yoy) di tahun 2020 dikarenakan ditutupnya perbatasan Indonesia – Malaysia yang menjadi salah satu pintu masuk utama kunjungan wisatawan ke Kalbar.

“Selain penutupan pintu perbatasan, sektor pariwisata mati suri karena beberapa acara tahunan skala nasional, seperti Festival Cap Go Meh Singkawang dan Festival Kulminasi Matahari ditiadakan karena dampak COVID-19, itu juga sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara,” katanya.

Dengan kondisi yang ada jelasnya Bank Indonesia terus melakukan berbagai program untuk membantu pemerintah agar kedua sektor tersebut yang memiliki andil besar dalam ekonomi daerah bisa bertahan dan pulih.

“UMKM memiliki andil besar di Kalbar. Dari sisi penyerapan tenaga kerja 98 persen itu dari sektor UMKM. Pertumbuhan ekonomi di Kalbar disumbang setidaknya 50 persen dari konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat tersebut tidak terlepas dari sektor UMKM. Sehingga UMKM harus diperhatikan,” katanya.

Ia menambahkan masyarakat dapat membantu pemulihan sektor UMKM di Kalbar dengan membeli produk UMKM unggulan . Masyarakat harus bela dan beli produk lokal.

“Jadi kita harus bela, bangga dan beli produk dalam negeri. Kecuali memang barang produksi dalam negeri tidak ada,” jelas dia.

Lihat juga...