Cincau Hijau Rambat Mudah Dibudidayakan, Kaya Manfaat
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Mendengar cincau hijau kerap terbayang minuman jeli menyegarkan. Salah satu penghasil jeli cincau hijau dibudidayakan oleh warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Fransiska, membudidayakan cincau hijau jenis rambat atau Cylea berbata. Bibit tanaman semula diperoleh dari kebun yang tumbuh secara liar dengan tunas pada akar sulur.
Berhasil membudidayakan sebanyak sepuluh rumpun cincau hijau, Fransiska mulai mengembangkan tanaman itu pada pekarangan. Budidaya secara generatif tanpa campur tangan manusia sebutnya normal terjadi dengan biji. Biji yang telah tua akan terkelupas dari bagian cangkang. Benih berupa biji berukuran kecil akan terbawa angin dan tumbuh secara alami. Selanjutnya bisa dipencarkan ke lahan yang kosong.
Memakai campur tangan manusia, tanaman cincau bisa dikembangkan dengan memilih biji yang tua. Biji berwarna coklat kehitaman bisa dikeringkan. Selanjutnya biji bisa ditaburkan pada lahan subur yang lembab. Area di bawah pohon pisang yang cenderung lembab berair jadi tempat tepat untuk menyemai bibit. Selanjutnya bibit yang telah memiliki empat daun bisa dipindahkan.
“Selain memakai biji tanaman cincau yang telah dewasa ditandai dengan batang sulur yang banyak sebagian kerap menghasilkan akar, potensi akar baru akan muncul pada batang sulur yang merambat di tanah bisa dipindahkan dari tanaman induk,” terang Fransiska saat ditemui Cendana News, Senin (7/6/2021).
