Abai Kelestarian Terumbu Karang, Hilangkan Potensi Ekonomi Kelautan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Sebagai bagian dari Segitiga Terumbu Karang dunia, Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang seluas 2,5 juta hektare, yang menghasilkan beragam biota laut yang menggantungkan hidupnya pada terumbu karang.

Artinya, keberadaan terumbu karang ini berkaitan erat dengan perputaran ekonomi berbasis sumber daya kelautan. Menjaga keberlangsungan hidup dan kelestarian terumbu karang, artinya akan menjaga potensi ekonomi yang akan didapatkan Indonesia.

Deputi bidang Sumber Daya Maritim, Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Safri Burhanuddin menyatakan data tahun 2016, menunjukkan ekosistem terumbu karang berkontribusi pada perekonomian global senilai 120 miliar dollar per tahunnya.

“Karena terumbu karang itu merupakan tempat produktivitas primer, tempat breeding, nursery dan feeding biota laut, tempat plasma nutfah serta lokasi wisata dan perlindungan pantai. Sehingga jelas sekali mengapa kita harus menjaga terumbu karang ini. Karena potensi ekonominya besar,” kata Safri dalam talkshow online Peringatan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia oleh Kemenkomarves di Jakarta, pada Rabu (9/6/2021).

Deputi bidang Sumber Daya Maritim, Kemenko Marves, Safri Burhanuddin (tengah) dalam talkshow online Peringatan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia oleh Kemenko Marves di Jakarta, Rabu (9/6/2021). -Foto Ranny Supusepa

Indonesia sendiri memiliki potensial ekonomi maritim sebesar 1,33 miliar dollar Amerika per tahunnya.

“Apalagi Indonesia tak hanya memiliki terumbu karang. Tapi juga mangrove dan padang lamun. Yang menjadi bagian dari paru-paru dunia. Sehingga jika kita tidak menjaga kondisi di Indonesia maka yang akan terpengaruh adalah kondisi dunia,” ujarnya.

Lihat juga...