Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah
OLEH: HASANUDDIN
HIRUK PIKUK perbincangan di berbagi platform media sosial, teraktual terutama karena situasi yang terjadi di Palestina pasca-penyerangan tentara Israel ke Masjid Aqsa di penghujung bulan suci Ramadan.
Sesuatu yang sangat disayangkan bahwa rezim pemerintahan Netanyahu yang gagal membentuk pemerintahan karena tidak berhasil memenuhi mayoritas kursi di Parlemen Israel (Knesseth), justru melakukan teror terhadap umat Islam yang sedang beribadah, demi mengukuhkan kepemimpinannya, yang sesungguhnya telah rapuh akibat skandal korupsi yang dilakukannya.
Akibat serangan tentara Israel tersebut, telah memicu perlawanan dari berbagai kekuatan politik di Palestina seperti Hamas, maupun Hizbullah, yang kemudian dibalas secara membabi buta oleh Israel yang mengorbankan ratusan jiwa, termasuk puluhan anak-anak kecil dan perempuan yang lemah.
Salah satu yang patut dicermati oleh umat Islam adalah tiadanya persatuan yang kokoh di kalangan mereka. Padahal, seluruh nabi dan rasul Allah, sesungguhnya menyampaikan ajaran yang sama, yakni ajaran untuk mentauhidkan Allah swt. Tidak ada perbedaan ajaran para Nabi dan Rasul-Nya. Para pengikutnyalah yang telah memecah bela persatuan yang telah dipersatukan dalam keimanan kepada Allah swt, dengan mengedepankan golongan-golongan (mazhab) masing-masing.
Semuanya merasa bahwa kelompoknyalah yang paling baik, paling harus dihormati, sementara yang lain (diluar kelompok mereka) dianggapnya lebih “rendah”. Jika saja mereka memperhatikan firman Allah swt tentang kesatuan ajaran tauhid yang diajarkan oleh para nabi dan rasul-Nya, serta berpegang teguh kepada Al-Qur’an, tentulah hal-hal tersebut akan terhindarkan. Mengenai kesatuan ajaran para Nabi dan Rasul-Nya, yang dengan demikian menjadikan pula para pengikutnya menjadi satu kesatuan ummah, Allah swt berfirman: