Memahami Kebutuhan Pasar Kunci Keberhasilan Aneuku

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Memahami apa yang dibutuhkan konsumen merupakan kunci dari keberhasilan untuk bisa tetap bertahan di tengah hantaman pandemi dan juga beragam produk busana muslim impor.

Pemilik brand aneuku dan dua sister brand, Tirmala dan alana, Neng Ane Husnu Diniah menyatakan tetap optimis dalam menjalani bisnis busana muslim di tengah pandemi.

“Walaupun mengalami penurunan penjualan tapi tidak sampai harus menutup usaha. Yang penting kita tetap bisa membaca apa yang dibutuhkan konsumen atau pasar. Mungkin karena saya sudah lama juga menjalani usaha baju begini, jadi bisa menyadari apa yang dibutuhkan market,” kata Ane saat ditemui di home-workshop miliknya di wilayah Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021).

Tak salah jika Ane menyebutkan pentingnya memahami apa yang dibutuhkan konsumen, karena perdagangan sudah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Dimana keluarga besarnya melakukan perdagangan sebagai mata pencaharian.

“Tapi kalau orang tua dulu kan obat-obatan. Ya apotek, toko obat atau kosmetik. Karena saya masih muda, pengennya yang tren di kalangan anak muda juga. Ya baju, pakaian, pokoknya yang stylish gitu,” tutur pengusaha cantik yang tergabung dalam komunitas UMKM PBA.

Tak hanya mencari pakaian ke Jakarta dan Bandung, ia dan suami juga menjadi franchise dari dua brand besar pakaian muslim di Garut sejak 2004.

“Baru pindah ke Jakarta itu 2007. Semakin pindah ke Jakarta, semakin banyak tahu model pakaian. Akhirnya pada suatu titik, saya merasakan apa yang ada di pasaran itu tidak bisa memenuhi beberapa segmen pembeli. Misalnya dari segi ukuran. Banyak yang harus disesuaikan dengan tubuh pembeli baju muslim, yang ongkosnya itu bisa setengah dari harga baju,” urainya.

Lihat juga...