Kecakapan Digital tak Sekadar Soal Kemampuan Gunakan Gawai
JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan kecakapan digital tidak hanya soal kemampuan menggunakan gawai, tetapi juga harus cerdas dan bijak dalam menggunakannya.
“Karena itu, diperlukan pendekatan-pendekatan strategis yang dapat meningkatkan literasi digital, khususnya bagi generasi muda yang biasanya belum memiliki benteng cukup kuat untuk menangkal pengaruh buruk dari teknologi,” ujar Mendikbudristek, dalam sambutan acara peluncuran program “Indonesia Makin Cakap Digital” di Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Nadiem pun menyambut baik modul literasi digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang mencakup empat dasar literasi digital, yakni keamanan digital, keterampilan digital, etika digital, dan budaya digital.
“Empat pilar utama itu akan mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran berbasis teknologi, yang menghasilkan talenta-talenta digital unggul Indonesia,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, 113 tahun yang lalu, kelahiran Boedi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan Indonesia yang pertama menjadi awal dari perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan.
“Saat ini, kita perlu bersama-sama merefleksikan kembali makna dari ‘kebangkitan nasional’. Bangkit berarti keluar dari keterpurukan, bangkit berarti cakap dan tanggap dengan perkembangan teknologi, bangkit berarti belajar dengan bahagia dan merdeka,” kata Nadiem.
Dalam acara peluncuran program “Indonesia Makin Cakap Digital” itu juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate, dan Menteri Dalam Negeri Muhamad Tito Karnavian.