Jelang Lebaran Pedagang Kelapa di Jakarta Buka hingga Malam

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Kelapa menjadi salah satu komoditas paling laris menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah atau Lebaran. Bahan santan tersebut memiliki banyak manfaat untuk dikelola menjadi berbagai jenis panganan khas Idulfitri. Tak heran, meskipun harganya melambung, tetap diburu pembeli.

Ramdi, pedagang kelapa parut mengaku menjelang H-2 dan H-1 lebaran kebanjiran pembeli, baik kelapa parutan maupun untuk dijadikan santan.

“Alhamdulillah, pembelinya terus berdatangan dari pagi sampai sore. Bahkan sampai malam, kita juga masih melayani permintaan mereka untuk kelapa parut dan juga dijadikan santan,” ujar Ramdi, kepada Cendana News, di sela melayani pembeli di warungnya di Jalan GOR Kalisari, Jakarta Timur, Rabu (12/5/2021).

Setiap tahun menjelang lebaran, dia mengaku selalu banyak permintaan kelapa dari pembeli.  Pasalnya, hampir semua masakan  untuk hidangan menu lebaran yang disantap bersama ketupat mengandung santan kelapa. Seperti sayur pepaya dan labuh, opor ayam, dan rendang daging sapi.

“Saking banyaknya permintaan, kita buka sampai malam terus ini kisaran pukul 22.00 WIB, masih buka. Apalagi hari ini H-1 Lebaran,” ujar Ramdi.

Untuk kelapa parut maupun dijadikan santan, itu diproses dengan menggunakan mesin. Satu buah kelapa dengan ongkos parut dan pembuatan santannya dibandrol Rp20.000.

Pada lebaran ini, menurutnya harga kelapa memang mengalami kenaikan hingga dua kali lipat dari hari biasanya.

“Kalau hari biasa cuma Rp8.000 per buah, sudah dengan upah parut dan santan. Kalau lebaran ini modal kita beli kelapa juga mengalami kenaikan. Jadi, otomatis kita jualnya juga naik Rp20.000 per buah, sudah upah parut dan bikin santannya,” ujarnya.

Lihat juga...