Warga Adonara Ini Jualan Nasi Bungkus Sejak Usia SD
Editor: Koko Triarko
LARANTUKA – Mici Soraya, warga Adonara, Nusa Tenggara Timur, sudah sejak sekolah menengah pertama mulai berjualan nasi bungkus. Ia membuka lapaknya usai pulang sekolah. Pascabencana banjir bandang, ia pun sedikit meraup untung karena banyaknya warga yang mencari warung makan.
Mici Soraya setiap hari menjual nasi bungkus di kawasan pintu masuk Pelabuhan Waiwerang seharga Rp5 ribu per bungkus dengan lauk ikan.
“Bila memakai lauk ikan asin ditambah telur rebus hanya membayar Rp10 ribu,” sebut Mici Soraya, penjual nasi bungkus saat ditemui di depan pintu masuk Pelabuhan Waiwerang, Selasa (13/4/2021).

Mici mengaku mulai berjualan setelah pulang sekolah, dan kebiasaan ini sudah berlangsung sejak duduk di bangku SMP, hingga saat ini sudah duduk di bangku kelas XI MAN 2 Flores Timur, Jurusan IPS.
Perempuan kelahiran Waiwerang, 27 Januari 2004 ini mengaku sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD) mulai berjualan nasi kuning keliling kampung, dengan harga Rp2 ribu per bungkus.
“Saya mulai berjualan sejak jam 4 subuh hingga jam 6 pagi dan kadang hingga jam 7, sehingga masuk sekolah sering terlambat,” ucapnya.
Mici mengatakan, sang ayah sering memukulnya karena selalu terlambat ke sekolah. Bahkan, dirinya pun selalu dimarahi oleh guru. Tapi dirinya tetap berjualan, sebab ia beralasan apa yang dilakukan untuk membantu biaya sekolah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.