Wak Cecep, Ubah Limbah jadi Karya Seni Dua Dimensi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BANDUNG — Berawal dari banyaknya pelepah pisang di kampungnya, Cecep Umbara memulai kreasinya dengan menciptakan burung dari pelepah pisang, hingga membuat lukisan dua dimensi.
“Di seluruh Ciwidey ini banyak pohon pisang. Pelepahnya itu terbuang begitu saja. Kan tidak bisa dibikin kayu bakar, dibikin pupuk juga tidak bisa,” kata Cecep saat ditemui di Panundaan, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (11/4/2021).
Ia menceritakan, semua berawal 13 tahun lalu saat mencoba membuat burung-burungan kecil dari pelepah pisang yang tidak dipakai itu.
“Dulu, satu itu dihargai Rp20 ribu. Setelah itu, baru saya mencoba membuat lukisan dengan cara menempelkan pelepah pisang dan membentuk gambar tertentu,” ujar Wak Cecep, demikian ia akrab dipanggil.
Pelepah pisang yang ia pergunakan, lanjutnya, bisa dibagi menjadi dua.
“Ada yang pelepah jenis kuat dan tidak. Kalau membutuhkan pelepah pisang yang kuat, yang dipergunakan dari jenis pisang Manggala. Pelepah seperti ini biasanya untuk lukisan maung (red : harimau dalam bahasa Sunda),” tuturnya.

Kalau jenis pelepah yang tidak kuat, biasanya digunakan untuk lukisan orang yang sedang menari atau gambar lainnya.
“Sebelum digunakan, pelepah harus diangin-anginkan dahulu supaya kering sempurna. Sehingga bisa dibentuk sesuai keinginan. Proses pengeringan ini biasanya akan mempengaruhi warna dari pelepah,” paparnya.
Selain itu, proses pengeringan yang baik akan mempengaruhi ketahanan lukisan.