Tips agar tak Gagal Budi Daya Kaktus dan Sukulen
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Banyak fenomena yang menyebabkan perbanyakan kaktus dan sukulen jenis eksotis menantang. Misalnya, tanaman memiliki fenomena biologi khusus, ukuran bunga dan organ kelamin sangat kecil maupun memiliki struktur yang kompleks. Benih yang dihasilkan sedikit dan kualitas perkecambahannya rendah serta bibit tanaman kaktus maupun sukulen sangat rentan pada hama penyakit,” urai Habib.
Perbanyakan kaktus dan sukulen, lanjutnya, bisa dilakukan secara generatif dan vegetatif. Yang tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Yang pertama perlu diingat sebelum melakukan perbanyakan secara generatif adalah dibutuhkan pengetahuan seluk beluk pembungaan tanaman oleh pembudidaya. Karena kaktus dan sukulen, memiliki beberapa fenomena yang menarik. Antara lain, rerata kaktus dan sukulen terpisah antara tanaman jantan dan betina, satu tanaman memiliki dua kelamin tapi masa kawinnya berbeda serta ukuran bunga yang kecil atau struktur bunga yang kompleks,” papar Anggota Cactus & Succulent Society of Indonesia ini.

Tantangannya tak hanya berhenti setelah selesai mengawinkan. Karena setelah berhasil mendapatkan buah sebagai benih, maka tantangan selanjutnya adalah penanganan benih.
“Misalnya ada benih yang harus didiamkan selama beberapa waktu sebelum tumbuh. Atau masalah kerentanan benih karena ukurannya yang kecil,” ucapnya.
Sementara untuk perbanyakan vegetatif, untuk kaktus dan sukulen bisa dibagi menjadi stek, cangkok, pemisahan anakan dan sambung pucuk.