Reduksi Sampah Plastik Terkendala Laju Pembuangan-Pemanfaatan, Timpang

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG—Laju pembuangan dan pemanfaatan yang timpang jadi kendala pengurangan atau reduksi sampah plastik. Laju aktivitas pembuangan sampah didominasi plastik cukup cepat. Sementara pemanfaatan sampah plastik yang mencemari lingkungan menjadi ecobrick lebih lambat.

Nurahmat, ketua Komunitas Peduli Sungai Way Bakau menyebut aktivitas membuang sampah di sungai terutama plastik setiap hari dilakukan. Pembuang sampah di aliran sungai kerap bukan hanya warga Panjang Utara namun berasal dari wilayah lain.

Sungai masih jadi tempat favorit dan mudah melontarkan sampah domestik. Terbawa arus sungai sebagian terdampar di laut dan Pantai Kabarti.

Nurahmat, ketua Komunitas Peduli Sungai Way Bakau mencari akar kayu unik di Pantai Kabarti, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Rabu (7/4/2021). -Foto Henk Widi

Warga Kampung Baru Tiga (Kabarti) Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang itu telah melakukan berbagai upaya. Bersama warga, bengkel ecobrick Kabarti reduksi sampah dilakukan dengan teknik pengumpulan, pemilahan.

Memberdayakan warga reduksi sampah dominan plastik masih kalah dengan laju kiriman sampah dari hulu ke hilir. Muara dan tepi pantai jadi lokasi terdamparnya sampah terutama kala penghujan.

“Upaya penyadartahuan bahaya membuang sampah di sungai telah massif dilakukan, tetapi sebagian sampah berasal dari selokan dimana pembuangan sampah tidak terpantau, meski kampung Kabarti bersih namun kiriman sampah dari luar wilayah menumpuk di sepanjang garis pantai,” terang Nurahmat saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (7/4/2021).

Lihat juga...