Kurs Dolar AS Jatuh karena Imbal Hasil Melemah

Ilustrasi: Dolar Amerika Serikat (ANTARA/dokumen pasar valuta asing)

NEW YORK – Dolar jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah dan euro mendapat kenaikan ekstra di sore hari, menyusul dukungan sebelumnya dari survei terhadap manajer pembelian yang positif.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,5 persen menjadi 90,8080, level yang tidak terlihat sejak awal Maret, setelah euro menguat 0,7 persen menjadi 1,2098 dolar, mendorong level tertinggi sebelumnya untuk minggu ini.

Lebih dari setengah apresiasi euro terjadi pada sore hari, setelah pasar mencerna berita ekonomi sebelumnya.

“Ini adalah pasar yang tipis pada Jumat sore,” kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York. “Euro membuat tertinggi baru untuk minggu ini di sore hari menunjukkan mata uang bersama itu akan memiliki momentum ke minggu depan.”

Langkah berlebihan itu terjadi setelah pasar melihat indeks manajer pembelian Eropa untuk April datang lebih baik dari yang diperkirakan, mendukung pandangan, bahwa pemulihan ekonomi kawasan sedang dipercepat dan tidak akan terus tertinggal sejauh ini di belakang pemulihan AS.

Survei AS serupa menunjukkan aktivitas pabrik makin maju pada April. Laporan lain mengatakan penjualan rumah baru di Amerika Serikat melonjak 21 persen pada Maret. Keduanya menegaskan ekonomi terangkat oleh stimulus pemerintah dan peningkatan vaksinasi terhadap virus Corona.

Namun, hasil survei AS terganjal oleh produsen-produsen yang melaporkan meningkatnya kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dan pasokan lain untuk produksi.

Lihat juga...