Kartini Masa Kini Andil Besar dalam Konservasi Lingkungan
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Tangan tangan terampil kaum wanita turut andil dalam konservasi lingkungan. Made Sularsih, sebagai seorang wanita ia mengaku memiliki hak yang sama dengan pria. Bersama puluhan anggota Kelompok Tani Setia Dharma III ia terlibat dalam upaya konservasi dan rehabilitasi pesisir Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.
Pekerjaan berat yang juga dilakukan kaum pria berupa pembuatan alat pemecah ombak (APO). Puluhan wanita sebut Made Sularsih bekerja memecah bambu, memaku pagar bambu hingga jadi APO. Selanjutnya disusun pada area pantai yang akan ditanami mangrove. Jenis mangrove bakau (Rhizopora Sp) dan Api api (Avicennia) ditanam sebagai program konservasi.
Sebagai Kartini masa kini, Made Sularsih bilang ingin sejajar dengan kaum laki laki. Emansipasi tersebut didukung melalui program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Memiliki hak yang sama dengan kaum laki laki dalam upaya membantu konservasi dilakukan bertahap. Usai pembuatan APO para wanita juga andil menanam bibit mangrove.
“Puluhan wanita ikut andil dalam upaya konservasi dan rehabilitasi kawasan pesisir dengan penanaman mangrove karena kami menyadari fungsi ekosistem mangrove bisa menjaga keberlanjutan lingkungan dan ekonomi masyarakat yang tinggal di tepi pesisir pantai,” terang Made Sularsih saat ditemui Cendana News, Rabu (21/4/2021).
Made Sularsih menyebut kerja keras fisik dilakukan dengan mengangkat APO ke lokasi penanaman mangrove. Selanjutnya dilakukan penanaman meski lokasi berlumpur dengan total 300.000 batang dibagi 600 rumpun. Setiap kelompok sebutnya bisa mengerjakab ribuan bibit yang ditanam sejajar dengan pantai. Hasilmya ratusan rumpun mangrove bisa tumbuh subur.