Hari ke-11 Ramadan, Pemotongan Sapi di RPH Mataram Stabil
MATARAM – Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, aktivitas pemotongan sapi di dua Rumah Potong Hewan (RPH) Mataram, sampai hari ke 11 Ramadan 1442 Hijriah, masih stabil dengan jumlah rata-rata per hari 30 ekor.
“Artinya, tingkat pembelian dan konsumsi daging sapi sampai hari ke 11 bulan Ramadan, masih stabil dan biasanya kenaikan akan terjadi signifikan hingga dua kali lipat pada H-2 Idulfitri karena kebutuhan meningkat,” kata kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, H Mutawalli di Mataram, Jumat.
Dengan demikian, Distan belum mengeluarkan kebijakan terhadap penambahan kuota untuk daging impor baik untuk daging sapi maupun ayam broiler.
Untuk kuota impor daging beku ke Kota Mataram maksimal 25-30 ton per bulan, dari kebutuhan warga di Mataram yang saat ini tercatat lebih dari 100 ton per bulan.
Kuota impor daging beku yang mencapai 20-30 ton per bulan itu sudah memiliki pangsa pasar sendiri yakni untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering (horeka).
“Daging impor dilempar ke pasar tradisional untuk menstabilkan harga apabila harga naik dan stok terbatas. Kalau kondisi stabil seperti sekarang, tidak ada daging impor dijual di pasar,” katanya lagi.
Begitu juga dengan daging ayam broiler beku yang didatangkan dari luar daerah, tambahnya, maksimal boleh didatangkan 25-30 persen dari kebutuhan atau sebanyak 60 ton hingga 75 ton. Sementara kebutuhan untuk masyarakat Mataram lebih dari 200 ton.
Mutawalli mengatakan, stabilnya tingkat pembelian daging di Kota Mataram juga dapat dilihat dari tidak adanya gejolak harga di pasaran, karena harga stabil.