Bibit Sambung Kaki Tiga Hasilkan Getah Karet Stabil

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Produktivitas getah karet atau lateks kerap menurun imbas kemarau. Sobri, petani karet di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut tetap mendapat getah produktif bibit berkualitas. Jenis bibit sambung kaki tiga asal Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan jadi kunci getah tetap lancar.

Memasuki musim kemarau ditandai dengan trek atau pengguguran daun kerap diiringi penurunan volume lateks. Antisipasi kondisi tersebut pada lahan seluas tiga hektare ia melakukan peremajaan bibit. Bibit yang disediakan mengganti tanaman lama yang sudah tidak produktif. Sebanyak 1000 tanaman telah memasuki usia enam tahun siap disadap.

Bibit karet sambung kaki tiga sebutnya merupakan hasil persilangan tiga jenis karet. Karet tersebut diperoleh dari batang indukan lokal, batang karet impor dan juga bagian sambung pucuk untuk entres dari karet berkualitas. Penyambungan tiga jenis karet menghasilkan bibit baru yang tahan cuaca, produksi getah tinggi, waktu panen lebih cepat dan waktu tumbuh lebih lama.

“Secara fisik kulit tanaman karet hasil bibit sambung kaki tiga memiliki ketebalan kulit yang bagus sehingga saat proses penyadapan menghasilkan getah yang deras bahkan saat masuk masa trek daun,” terang Sobri saat ditemui Cendana News, Senin (19/4/2021).

Pemberian zat pembeku getah jenis deorub dilakukan oleh Sobri, petani di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Senin (19/4/2021). -Foto Henk Widi

Bibit dengan sistem sambung kaki tiga ungkap Sobri dibeli seharga Rp100.000 perbatang. Dibandingkan bibit tanaman karet lain harga lebih mahal namun produktivitas getah tidak diragukan. Memiliki sekitar tiga ribu tanaman ia mengaku bisa mendapat hasil getah lateks beku mencapai lima kuintal perpekan. Satu bulan hasil sekitar tiga ton bisa diperoleh.

Lihat juga...