Yogyakarta Pastikan Kesiapan Prokes KBM Tatap Muka di Sekolah
YOGYAKARTA — Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan sudah memiliki protokol kesehatan yang dibutuhkan untuk membuka sekolah guna penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tata muka secara bertahap di tengah pandemi COVID-19.
“Sudah ada buku saku kegiatan belajar mengajar transisional di masa pandemi COVID-19. Buku ini akan menjadi pedoman sekolah,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Minggu (21/3/2021).
Dia menjelaskan kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara bertahap tersebut juga didukung dengan rencana pelaksanaan vaksinasi massal yang akan menyasar kepada guru dan tenaga kependidikan di Kota Yogyakarta mulai Senin (22/3) hingga Sabtu (27/3).
Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat akan ada lebih dari 5.900 guru dan tenaga kependidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga SMP yang menjadi sasaran program vaksinasi massal.
“Tidak akan ada uji coba pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap di masa pandemi. Saya yakin, tidak ada orang tua yang ingin anaknya menjadi bagian dari uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka,” kata Haryadi.
Hanya saja, lanjut dia, kegiatan belajar mengajar secara langsung di masa pandemi akan berbeda dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, salah satunya dilakukan pembatasan jumlah siswa dan pengaturan jam pembelajaran.
“Kapasitas kelas akan dikurangi. Paling tidak 50 persen untuk memastikan protokol jaga jarak. Satu meja yang dulunya dipakai dua anak, nantinya hanya akan dipakai satu anak,” katanya.
Agar seluruh siswa tetap memperoleh hak pembelajaran, lanjut dia, maka perlu diatur jam masuk sekolah.