Selain Adaptasi, UMKM Juga Butuh Dukungan Daya Beli

Editor: Koko Triarko

Menparekraf Sandiaga S Uno dalam diskusi online, Selasa (16/3/2021) malam. –Foto: Ranny Supusepa

JAKARTA – Keberlangsungan UMKM untuk bertahan di masa pandemi dan keluar sebagai pemenang di akhir pandemi, membutuhkan usaha untuk berakselerasi dan beradaptasi, serta didukung pemerintah dengan kebijakan yang mendorong daya beli masyarakat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan pemulihan ekonomi bergantung pada dua hal, yaitu supply dan demand.

“Masalah yang dihadapi UMKM bukan hanya pada diri mereka sendiri. Tapi, juga pada daya beli masyarakat yang menurun, akibatnya berkurang atau menghilang. Jadi, kalau UMKM mau bertahan dan menjadi pemenang saat pandemi ini, selain berakselerasi dan berinovasi, juga membutuhkan bantuan kebijakan yang mendorong daya beli masyarakat,” kata Sandi, dalam diskusi online UMKM, Selasa (16/3/2021) malam.

Ia juga menyatakan, bahwa UMKM merupakan kunci dari pemulihan ekonomi. Karena 60 persen PDB Indonesia itu berasal dari UMKM dan 90 persen lapangan kerja itu ada di UMKM.

“Kalau UMKM-nya sebagai sisi suplai mampu beradaptasi, baik akselerasi teknologi maupun CHSE dan berinovasi, maka UMKM akan bisa menjadi juara,” ucapnya.

Karena itu, sebagai Menparekraf, ia mendorong 65 juta UMKM untuk mengambil langkah yang tepat dan cepat. “Dari Kemenparekraf sendiri, tahun 2020 lalu sudah mendampingi dan melakukan pelatihan untuk akselerasi 4 juta pelaku UMKM,” ujarnya.

Dan tahun ini, ia menargetkan 6-8 juta UMKM untuk bangkit dengan berbagai program yang digelar Kemenparekraf. Misalnya, bangga memakai produk Indonesia atau bangga berwisata di Indonesia.

“Harus ditanamkan juga pada masyarakat, bahwa akan lebih baik untuk menggunakan produk dalam negeri atau berwisata di negeri sendiri. Sehingga tidak perlu impor atau mengharapkan wisatawan mancanegara untuk membentuk sirkular ekonomi,” tandasnya.

Lihat juga...