Presiden Palestina Hadapi Perselisihan Partai Fatah
“(Palestina) sudah muak dengan situasi saat ini […] perilaku internal atau perilaku buruk, hal-hal seperti tidak adanya aturan hukum, tidak adanya kesetaraan, tidak adanya keadilan,” ujar Qudwa, keponakan almarhum pendiri Fatah dan Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat.
Jarang bagi para pemimpin dari 19 anggota Komite Sentral untuk secara terbuka memutuskan hubungan dengan Abbas.
Qudwa (67) mengatakan, dia berharap daftar anggota Komite Sentral Fatah akan dipimpin oleh Barghouti, seorang pemimpin Fatah yang telah lama diangkat sebagai calon penerus Abbas.
Namun, Barghouti belum mengatakan apakah dia akan bergabung dalam daftar itu atau mencalonkan diri dalam pemilihan presiden. Dia dan pengacaranya menolak permintaan wawancara.
Tetapi, jajak pendapat menunjukkan dia akan menang dengan mudah melawan Abbas dan para pemimpin dari Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza dari Fatah pada 2007. (Ant)