Pemerintah Waspadai Keterbatasan Stok Vaksin Covid-19
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per Kamis (25/3), vaksinasi dosis pertama baru dilakukan pada 6.389.837 orang, sementara dosis ke dua atau sudah menjalani vaksinasi lengkap baru diberikan pada 2.941.016 juta orang.
“Di beberapa negara Eropa, sudah terjadi kenaikan kasus kembali, kita amati terjadinya karena ada ‘strain’ baru yang sudah ada di Indonesia sejak Januari, dan adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya,” tambah Budi.
Menurut Budi Gunadi, Presiden Jokowi memerintahkan agar dicari titik keseimbangan, agar hasil yang sudah bagus karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan vaksinasi tidak kehilangan momentum perbaikannya.
“Sehingga kita diharapkan terus turun dan tidak mengalami lonjakan seperti di Eropa,” ungkap Budi.
Budi Gunadi juga meminta, agar kepada masyarakat yang telah divaksin tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Karena kita tetap bisa terkena, tapi tidak akan parah dan tidak perlu ke rumah sakit, jadi vaksinasi tidak membuat kita kebal, tidak. Mungkin terkena, tapi masih bisa terkena, tapi karena antibodi baik segera cepat sembuh dan tidak harus ke RS, tapi masih bisa menularkan,” kata Budi.
Selanjutnya, ia juga meminta agar warga di atas 60 tahun (lansia) segera mendaftarkan diri untuk melakukan vaksinasi.
“Tolong dibantu semua orang tuanya, kakek, nenek, mertua, tante, semua yang di atas 60 tahun diajak vaksinasi. Untuk semua kepala daerah dan tenaga kesehatan, tolong konsentrasi memberikan vaksin ke lansia, karena insyaallah kalau sudah diberikan vaksin, yang masuk rumah sakit dan wafat akan sangat rendah karena umumnya yang masuk rumah sakit dan wafat adalah lansia,” tambah Budi. (Ant)