Pemerintah Serap 25 Ribu Ton Gabah Petani Jombang

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, menambahkan pihaknya telah mengerahkan tim gerakan serap gabah petani (GSGP) sebagai langkah strategis guna mengamankan produksi atau stok beras nasional dan harga pada saat musim panen raya padi pada Maret-April 2021.

Pada panen raya ini juga telah dilakukan penandatangan nota kesepahaman kesanggupan menyerap gabah/beras petani yang dilakukan secara sinergi antara Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) Kementan dengan Bulog, PT RNI dan BNI.

“Kostraling sebagai Bulog kecil yang mengamankan stok beras yang di dalamnya tergabung penggilingan-penggilingan kecil menyerap gabah petani Jombang 4.500 ton setara 2.857 ton beras. Sementara PT RNI menyerap gabah 500 ton per bulan. Selanjutnya Bulog sepakat menyerap gabah petani 16.000 ton, setara 10.000 ton beras periode panen Maret-April 2021,” kata Suwandi.

Suwandi juga mengatakan dalam nota kesepakatan ini, BNI menyiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk Kostraling yang dapat difasilitasi KUR di Kabupaten Jombang dan proses budi daya, penanganan panen, pascapanen dan pengolahan hasil terpadu.

Sementara itu, untuk meminimalisir kehilangan hasil, Kementan juga memberikan bantuan fasilitasi sarana pascapanen di antaranya alat panen dan perontokan (combine harvester), sarana pengering (dryer) dan penggilingan (Rice Milling).

Sesuai data BPS, potensi panen pada Maret 2021 seluas 1,63 juta hektare dan April luas 1,67 juta hektare sehingga Kostraling perannya juga terus ditingkatkan dalam kegiatan serap gabah.

Tim GSGP secara terpadu bersama Kostraling, pemda dan Bulog, telah kegiatan serap gabah petani ke sejumlah daerah lainnya yakni Banten sepakat menyerap 53.000 ton gabah, Jawa Barat 270.000 ton, Yogyakarta 74.775 ton, Jambi 8.000 ton, Lampung 25.000 ton, Sragen 17.580 ton, Karanganyar 15.000 ton, Boyolali 24.092 ton, Grobogan 24.000 ton, Nganjuk 26.592 ton, Maros 2.000 ton, Barru 500 ton.

Lihat juga...