Dengan konsep kekinian yang dibuat oleh profesional dan desainer lokal, maka pelaku usaha kuliner yang mengikuti program ini bisa memiliki gerai dengan desain yang menarik hati.
Ke empat adalah meningkatkan akses terhadap pembiayaan dengan cara Kemenparekraf mendekati bank-bank maupun penyedia jasa non-bank seperti fintech, untuk membantu para pelaku UMKM mendapatkan modal.
Terakhir adalah promosi di media sosial menggunakan tagar Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan di Indonesia aja.
“Gerakan #BanggaBuatanIndonesia atau #DiIndonesiaAja, merupakan pemanfaatan teknologi, pemasaran yang menggunakan gerakan nasional dan masyarakat dalam meningkatkan UMKM. Itu juga membantu mereka untuk masuk ke digital marketplace, sehingga produk UMKM, bisnis lokal memiliki inovasi yang baru dan dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan maupun wisatawan,” ujar Sandi. (Ant)