Normalisasi Sungai di Jakarta Dipercepat Dalam Dua Tahun ke Depan

Pekerja menggunakan alat berat saat normalisasi Kali Angke, Jakarta Barat, Senin (23/2/2015) – Foto Dok Ant

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mempercepat kegiatan normalisasi sungai di Jakarta, dalam dua tahun ke depan.

“Insyaallah secara bertahap dengan dapat dukungan dari Pak Basuki (Menteri PU), yang membantu dari pemerintah pusat, nanti akan kami teruskan pembangunan normalisasi di Jakarta. Insyaallah akan kami kebut dalam dua tahun ke depan,” kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Senin (8/3/2021) malam.

Riza menyebut, normalisasi sungai di Jakarta bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Pemprov harus melakukan pembebasan lahan sungai, yang artinya harus melakukan relokasi warga di bantaran sungai.

Pembebasan lahan, dilakukan secara bertahap oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), bersama wali kota tempat aliran sungai berada. Kegiatannya juga dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Meski demikian, Riza belum memberikan kepastian, kapan akan dimulai pembebasan lahan tersebut. “Prinsipnya, Insyaallah segera. Kami setiap tahun melakukan upaya pembebasan lahan terkait normalisasi, waduk, situ, embung dan sebagainya,” ujar Riza.

Sebelumnya, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan normalisasi sungai di Jakarta akan tetap dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di ibu kota. “Normalisasi dilakukan, pemprov dapat tugas terkait normalisasi untuk melakukan pembebasan lahan. Bahkan kami anggarkan Rp5 triliun untuk pembebasan lahan. Dan kami akan koordinasikan terus dengan berbagai stakeholder,” kata Riza, di Jakarta, Minggu (7/3/2021).

Dana sebesar itu, dianggarkan hingga 2024, untuk normalisasi dan pembebasan lahan di Sungai Ciliwung. Dan belum termasuk sungai-sungai yang lain. Dana tersebut, di luar dari anggaran untuk penanganan banjir, yang disebutkan Riza nilainya tidak pernah kurang dari Rp2 triliun setiap tahun. “Dana banjir itu artinya lebih dari 20 persen belanja modal,” tandasnya.

Lihat juga...