Kemendikbud: Peserta Didik Indonesia Tak Siap Hadapi Era Industri 4.0
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Diprediksi, di masa yang akan datang akan terjadi pergeseran kebutuhan para pekerja di bidang yang saat ini tidak dianggap penting.
Menurut data, pada sektor pertanian dan pertambangan ada sekitar 3,5 juta pekerjaan tergantikan, di sektor grosir dan retail ada sekitar 1,6 juta dan di sektor industri ada sekitar 1,5 juta karena adanya perkembangan teknologi.
“Dalam saat yang sama, ada sekitar 1,8 juta pekerjaan baru tercipta di sektor pertanian dan pertambangan, di sektor grosir dan retail ada sekitar 2,3 juta dan di industri ada 1,4 juta. Diperkirakan 62 persen pekerjaan baru akan hadir di sektor konstruksi, transportasi, pariwisata dan retail,” ujarnya.
Toto menyebutkan, peran pendidikan akan menjadi bagian dalam memastikan para peserta didik mampu menghadapi kondisi seperti ini dan mampu beradaptasi dengan baik. Serta tentunya, apa yang mereka lakukan itu bisa menjadikan hidup mereka sejahtera secara ekonomi.
Terkait peserta didik di Indonesia dan sistem pembelajaran yang ada, dari hasil PISA terlihat dari tahun ke tahun hasilnya datar, sejak tahun 2000. Terlihat 70 persen peserta didik berada di bawah kompetensi minimum membaca, 71 persen berada di bawah kompetensi minimum matematika dan 60 persen di bawah kompetensi minimum sains.
“Artinya peserta didik di Indonesia tingkat pemikirannya masih rendah. Belum bisa menyelesaikan masalah yang membutuhkan logika. Ini merupakan warning bahwa pembelajaran itu hanya mempersiapkan mereka untuk pekerjaan yang akan hilang,” ujarnya tegas.
Pola pikir peserta didik juga tidak berkembang dalam mempersiapkan mereka menatap masa depan yang lebih baik.