Impor Beras tak Perlu Dilakukan Saat Panen Raya
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Terkait kebijakan impor beras yang tergesa-gesa diwacanakan, dia menilai ada permasalahan lain terhadap pengelolaan manajemen stok di Bulog itu sendiri.
Yakni dimana dalam catatan stok, setiap Januari yang biasanya berada di atas 5 juta ton, namun pada Januari lalu, cadangan kecukupannya cuma 1,9 juta ton.
“Jadi ada dua alasan, bukan sekadar stok. Kalau diperpanjang masalahnya, pengelolaannya bagaimana. Tapi, kalau dengan konsep stock and flow, seharusnya sekarang ini surplus,” ujarnya.
Hal senada disampaikan ekonom Rizal Ramli. Menurutnya, kalau pemerintah peduli nasib para petani, maka impor beras tidak perlu dilakukan saat panen raya.
Di beberapa daerah saat ini, petani memasuki masa panen raya. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah mengkaji ulang kebijakan impor beras.
Apalagi pemerintah telah mencanangkan kedaulatan pangan, tentu ini harus diwujudkan dengan memperhatikan kehidupan petani agar kesejahteraannya lebih meningkat.
“Kalau pemerintah peduli petani, hapuslah itu kuota impor beras. Jangan miskinkan petani dengan impor beras, kalau ingin kedaulatan pangan itu tercapai,” pungkas Rizal.