Harga Minyak Jatuh pada Akhir Perdagangan Selasa Pagi

NEW YORK — Harga minyak jatuh lagi lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan kekhawatiran bahwa konsumsi minyak mentah China melambat, OPEC dapat meningkatkan pasokan global menyusul pertemuan minggu ini dan penguatan dolar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei menetap di 63,69 dolar AS per barel, merosot 73 sen atau 1,1 persen di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April kehilangan 86 sen atau 1,4 persen, menjadi ditutup pada 60,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Pertumbuhan aktivitas pabrik China merosot ke level terendah sembilan bulan pada Februari, membunyikan alarm atas pembelian minyak mentah China dan menekan harga minyak.

“Ada beberapa pembicaraan bahwa cadangan strategis mereka terisi, dan beberapa orang bertaruh menentang China yang terus mendorong harga minyak,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Investor juga khawatir bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan segera meningkatkan produksi minyak.

“Kekhawatirannya adalah hal itu pada akhirnya akan menambah sebanyak 1,5 juta barel ke pasar,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. “Mereka harus membangun semacam cerita untuk membawa barel itu kembali.”

Produksi minyak OPEC turun pada Februari karena pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi menambah pengurangan yang disepakati di bawah pakta dengan sekutu, sebuah survei Reuters menemukan, mengakhiri kenaikan bulanan ketujuh berturut-turut.

Lihat juga...