Gunung Merapi Meluncurkan Guguran Lava Pijar 21 Kali
YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Gunung Merapi mengeluarkan 21 kali guguran lava pijar, selama periode pengamatan Minggu (14/3/2021) mulai pukul 00:00 WIB sampai 24:00 WIB.
“Jarak luncur maksimum 1.100 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di Yogyakarta, Senin (15/3/2021).
Menurut Hanik, selama periode pengamatan itu, BPPTKG mencatat terjadi 125 gempa guguran, dua kali gempa hybrid atau fase banyak, sembilan kali gempa hembusan, serta dua kali gempa tektonik.
Berdasarkan pengamatan visual, di gunung api aktif itu teramati asap berwarna putih, dengan intensitas sedang hingga tebal. Asap terlihat mencapai ketinggian 400 meter di atas puncak. Laju deformasi gunung yang berada di perbatasan Jateng-DIY tersebut, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 0,1 sentimeter (cm) dalam tiga hari.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung. (Ant)