Australia Minta Uni Eropa Kirim Satu Juta Vaksin untuk Bantu Papua Nugini

Perdana Menteri PNG James Marape pada Selasa mengatakan bahwa COVID-19 telah “merajalela” mendesak orang-orang untuk menghindari perjalanan yang tidak penting.

Kepala Pejabat Kesehatan Australia Paul Kelly mengatakan bahwa PNG memiliki infrastruktur yang sedikit untuk dapat melakukan tes masal, dan segelintir tes yang dilakukan menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan.

“Ketika orang-orang dimasukkan ke rumah sakit di Port Moresby, setengah dari perempuan yang datang karena kehamilan menunjukkan hasil positif,” kata Kelly kepada wartawan di Canberra.

Morrison memperingatkan bahwa wabah “tak terkendali” di PNG dapat menciptakan varian baru virus itu.

“Itu akan menjadi masalah besar tak hanya bagi PNG namun juga bagi kita dan bagi kawasan,” kata Morrison.

Canberra juga akan menghentikan sementara semua perjalanan dari PNG mulai Rabu tengah malam, tambahnya.

Seorang sumber senior pemerintahan Australia mengatakan Uni Eropa memiliki alasan untuk memblokir pengiriman ke Australia pada awal bulan ini karena Canberra telah sangat sukses dalam membendung penyebaran virus, namun alasan tersebut tak akan cocok bagi PNG.

Badan-badan bantuan telah menyuarakan kebutuhan mendesak atas vaksin di negara miskin dengan penduduk hampir sembilan juta jiwa itu.

“PNG membutuhkan kesempatan untuk berjuang melawan (pandemi) ini, dan para dokter dan suster di garda depan dapat menjadi perbedaan dalam menentukan apakah ini akan dikendalikan atau menjadi bencana bagi sistem kesehatan PNG,” kata Marc Purcell, kepala eksekutif dari Dewan Australia untuk Pengembangan Internasional – sebuah badan industri yang mewakili badan-badan bantuan Australia.

Lihat juga...