Seniman di Semarang Tetap Eksis Lewat Pentas Virtual
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Pandemi Covid-19 berimbas pada pelarangan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa. Termasuk pada seni pertunjukan. Imbasnya, banyak seniman yang kehilangan panggung untuk mengekspresikan kreativitas mereka.
Namun itu dulu, di awal-awal pandemi. Kini lewat kemajuan teknologi digital, para seniman tetap bisa berkarya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, dilakukan Sanggar Greget Kota Semarang. Mereka tetap mampu menjaga eksistensi melalui pementasan secara virtual, yang disiarkan melalui zoom atau youtube.

“Bagi seorang seniman, pandemi jangan menjadi penghalang untuk berkreativitas. Justru menjadi tantangan bagi kita untuk bisa menunjukan eksistensi seni tidak hanya tergantung dari penonton. Meski digelar secara virtual, tanpa penonton secara langsung, namun hal tersebut tidak mengurangi makna pementasan yang dilakukan,” papar Pimpinan Sanggar Greget, Semarang, Yoyok B Priyambodo, saat dihubungi di Semarang, Minggu (28/2/2021).
Dipaparkan, melalui akun youtube @SanggarGreget, dirinya secara rutin mementaskan beragam tari garapan, baik tari tradisional, modern atau kontemporer hasil koreografinya. Tidak hanya itu, sanggar seni yang sudah malang-melintang melakukan pementasan di berbagai negara tersebut, juga mengajak para penonton untuk belajar tentang makna atau pesan yang disampaikan lewat pementasan.
Misalnya, lewat pementasan Tari Rara Achi, diceritakan sebagai sebuah repertoar tari gaya Semarangan yang terinspirasi dari pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang. Tari tersebut juga untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2021 lalu.