Potensi Wisata Pulau di Seram Timur Belum Tergarap

Geser juga memiliki Tanusang Kefing yang terbentuk dari penumpukan patahan karang dan pasir oleh gelombang dan arus.

Tanusang ini memiliki pasir putih merupakan tempat migrasi burung pelikan yang cukup banyak, Aktivitas wisata yang dapat dilakukan adalah sunbathing, snorkeling, diving dan fishing dan bermain dengan burung pelikan yang bermigrasi dari Australia yang cukup bersahabat.

Daerah ini juga memiliki sumberdaya mangrove yang kaya. Informasi mengenai sumberdaya mangrove yang berada di wilayah Seram Timur terutama di Pulau Keffing, Pulau Kwamor dan Pulau Geser saat ini masih sangat sedikit.

Secara umum dapat dilihat bahwa mangrove di wilayah ini terdiri dari dua vegetasi yaitu vegetasi mangrove serta vegetasi campuran (mangrove dan asosiasi mangrove).

Hasil pengukuran melalui Citra Landsat 8 TM tahun 2016, diperoleh luasan mangrove di Pulau Keffing 10,68 hektar (ha) (vegetasi mangrove 3,78 ha dan vegetasi campuran 6,92 ha), kemudian di Pulau Kwamor 3975,5 ha dan di Pulau Geser 11,8 ha (vegetasi mangrove 9,2 ha dan vegetasi campuran 2,6 ha).

Masyarakat Seram Timur mengenal mangrove dengan nama “akat”. Menurut masyarakat, akat biasanya disebutkan untuk mangrove jenis Rhizophora.spp. Hasil penelusuran (observasi) dan koleksi bebas pada ke tiga pulau tersebut, ditemukan 26 mangrove yang terdiri dari 14 mangrove sejati dan 12 mangrove asosiasi.

Di Pulau Keffing ditemukan 6 jenis mangrove, di Pulau Kwamor 15 jenis, dan Pulau Geser 20 jenis. Potensi ekosistem mangrove dengan tipikal area pertumbuhan delta dengan alur-alur sebagai jalur transportasi menjadi peluang yang menarik bagi pengembangan potensi ekowisata.

Lihat juga...