PGRI Flotim Perbanyak Ilmu Melalui Kegiatan Daring
Editor: Koko Triarko
Susan mengatakan, sebagai Pengurus PGRI Provinsi NTT, pihaknya bangga dan memberikan apresiasi kepada Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur, yang bergerak cepat dengan melaksanakan berbagai terobosan baru.
“Memang, saat ini kita sedang dilanda virus Covid-19. Semua dalam kondisi serba sulit, tetapi tidak menjadi penghalang dalam berbagi. Ruang zoom meeting sangat bermanfaat, jika diefektifkan,” kata Susan.
Aktivis pendidikan, Fadilla M. Apristawijaya, dalam kegiatan zoom meeting yang digelar PGRI Flotim mengatakan, defenisi pendidikan adalah merespons masalah kehidupan yang nyata dan pendidikan harus memanusiakan.
Dalam paparannya, Dilla mengutip beberapa pernyataan inspiratif, di antaranya, seorang murid bukan obyek yang harus diubah dan sebuah gelas kosong yang harus diisi.
“Menjadi seorang pendidik yang baik adalah seseorang yang punya keyakinan terhadap kemanusiaan. Yakin, bahwa setiap manusia mampu mencipta dan mengubah keadaan dan dunianya,” ungkapnya.
Menurut Fadilla, pendidikan berbasis masalah dalam praktiknya harus membangun kolaborasi antarguru dan menggunakan alat ukur yang terbuka.
Selain itu, kata dia, harus ada dukungan dan komitmen dari kepala sekolah dan membangun mitra dengan masyarakat serta komponennya, tidak hanya orang tua saja.
Masih menurut Fadilla, hadirnya sekolah harus untuk kehidupan dan mesti dicapai dengan pendekatan dialogis.
“Butuh keperpihakan sekolah untuk kehidupan. Kurikulum, pendidik dan proses harus dialogis. Ada beberapa sikap yang dimiliki untuk bagaimana bisa membangun dialogis, yakni sikap membumi, kasih, keyakinan pada keberdayaan komunitas dan kritis,” ungkapnya.